Wednesday, May 23, 2018

TUGAS EDITORIAL : Bhinneka Tunggal Ika, Slogan atau Realita?



Berbicara tentang Bhinneka Tunggal Ika, ada satu hal yang sangat menonjol, yaitu keberagaman. Bhinneka Tunggal Ika yang memiliki arti “berbeda-beda namun tetap satu” ini lantas menjadi pertanyaan. Benarkah Indonesia dengan masyarakatnya yang berbeda-beda sudah menjadi satu? Bhinneka Tunggal Ika yang digadang-gadang sebagai kekuatan bangsa Indonesia karena meskipun masyarakatnya berbeda, namun kita tetaplah satu Indonesia.
Apabila kita melihat banyaknya penduduk Indonesia dengan segala perbedaan yang ada di dalamnya, bukan tak mungkin dari sekian juta kepala semuanya memiliki pemikiran yang sejalan. Tentu ada perbedaan pemikiran dalam memandang suatu hal. Bukan tak mungkin pula, hal ini juga rawan menjadi pemicu konflik karena perbedaan yang ada. 
Seperti beberapa waktu yang lalu, kasus bom yang terjadi di sejumlah gereja di Surabaya ini sungguh fenomena yang mencoreng makna Bhinneka Tunggal Ika. Masyarakat Indonesia yang katanya cinta perbedaan dan keberagaman ini, nyatanya masih ada kelompok-kelompok ekstrimis yang menganggap perbedaan sebagai lawan dan harus dimusnahkan. Lebih mengkhawatirkannya lagi, aksi itu dianggap sebagai bagian dari “jihad” untuk memenuhi perintah agama.
Semua agama mengajarkan untuk saling mengasihi manusia dan segala ciptaan Tuhan. Hanya saja kaum ekstrimis dan radikal yang salah persepsi memaknai agama, menjadikan keberagaman adalah hal yang tidak sejalan dengan agamanya dan harus dihilangkan. Padahal, di Indonesia keberagaman adalah hal yang tidak bisa dipungkiri karena kita hidup berdampingan dengan manusia lain yang berbeda ras, suku, etnis, dan agama dengan kita. Pemikiran kelompok ekstrimis ini lah yang menyebabkan agama sering menjadi kambing hitam agar Indonesia terpecah belah, mengingat agama adalah hal yang sensitive bagi masyarakat Indonesia.
Keberagaman juga bukan merupakan suatu hal yang ‘salah’ yang harus dilawan. Justru keberagamn adalah hal yang sangat indah dan harus dipertahankan karena hal itu lah yang membuat Indonesia menjadi ‘Indonesia’. Hal yang harus kita cegah adalah pemikiran-pemikiran ekstrimis yang mengancam keberagaman dan kesatuan Indonesia. Buka mata dan pikiran, serta mendengarkan adalah suatu langkah yang harus dilakukan oleh semua elemen masyarakat Indonesia. Apabila kita serempak dan melangkah bersama untuk melawan perpecahan, Indonesia akan terbebas dari konflik yang dikarenakan perbedaan.
Tak luput juga pemerintah harus ikut turun tangan dan menunjukkan peraturan yang tegas untuk menyikapi kasus konflik karena perbedaan yang berujung sampai terrorisme. Tujuan terroris adalah untuk membuat masyarakat takut dan untuk mengadu domba sehingg perpecahan terjadi. Golongan ekstrimis yang ingin memecah belah Indonesia ini juga merupakan satu dari sekian masalah yang harus benar-benar diperhatikan. Kesatuan Indonesia adalah hal yang krusial.
Ajaran-ajaran yang menyesatkan dan tidak sesuai nilai-nilai Pancasila juga harus diberantas agar tidak timbul pemikiran ekstrimis karena bagaimana pun, NKRI harga mati. Hal ini berarti Bhinneka Tunggal Ika harus benar-benar melekat di setiap pemikiran masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Tidak ada yang bisa menjaga persatuan dan kesatuan Negara Indonesia selain kita, masyarakat Indonesia. Baik masyarakat biasa mau pun petinggi, bersatu dan melangkah bersama untuk menjaga agak keberagaman yang ada tetap terjaga, itu lah yang seharusnya kita lakukan untuk melindungi NKRI ini. Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya slogan, namun juga realita yang harus ada di seluruh Indonesia.

No comments:

Post a Comment