LONDON, SABTU — Para penyelidik dari badan pengawas data di Inggris, Jumat hingga Sabtu (24/3) dini hari waktu setempat, menggeledah kantor Cambridge Analytica di London, Inggris. Perusahaan konsultan ini dituduh menambang data pribadi 50 juta pengguna Facebook untuk membantu memenangkan Donald Trump dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat 2016.
Kasus ini telah memicu krisis besar bagi perusahaan Facebook, antara lain ditandai dengan jatuhnya nilai pasarnya hingga 14 persen dan menyebabkan hilangnya lebih dari 50 miliar dollar AS pada nilai sahamnya. CEO Facebook Mark Zuckerberg telah meminta maaf secara terbuka seraya mengakui, telah terjadi pembobolan besar soal kepercayaan. Facebook mengatakan, data pengguna Facebook digunakan tanpa sepengetahuan Facebook.
No comments:
Post a Comment