BREBES, KOMPAS — Beberapa faktor diduga menjadi penyebab bencana longsor di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Faktor itu antara lain tingginya curah hujan yang membuat tanah jenuh air, topografi yang terjal, serta rendahnya kesadaran warga menjaga ekosistem lingkungan dan mengantisipasi bencana.
Bupati Brebes Idza Priyanti di lokasi longsor mengatakan, kesiagaan warga di perbukitan dalam mengantisipasi ancaman bencana masih rendah. Kondisi itu diperparah lemahnya kesadaran warga menjaga ekosistem lingkungan. Kedua hal itu perlu ditingkatkan guna mencegah korban jiwa saat bencana.
Hingga Jumat sore, tercatat 7 orang meninggal. Setelah 5 orang ditemukan meninggal di lokasi longsor Kamis lalu, pada Jumat kemarin bertambah dua lagi korban tewas. Wartinah (46), warga Desa Ciputih, Salem, ditemukan tewas di lokasi, sedangkan Carki (53), warga Pasir Panjang, meninggal di RSUD Majenang, Kabupaten Cilacap.
Pencarian korban hilang dilakukan oleh sedikitnya 550 sukarelawan gabungan dari berbagai instansi serta dikerahkan 2 anjing pelacak dari Polda Jateng. Para sukarelawan dikerahkan di empat sektor di sepanjang 1,5 kilometer alur longsor. Pencarian dimulai sejak pukul 06.00 dan dihentikan pukul 15.20 karena hujan turun dengan lebat.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan keterbatasan alat berat menjadi salah satu kendala evakuasi korban longsor. Hingga kini, di lokasi longsor hanya ada tiga alat berat. ”Tiga alat berat masih kurang karena luasnya wilayah terdampak longsor. Kami butuh bantuan tambahan alat berat agar dalam pencarian bisa lebih mudah,” ujarnya.
No comments:
Post a Comment